Tempat Melatih Astronot ESA Adalah Goa
Mungkin sebagian besar dari kita pernah terlintas dalam
fikiran tentang adakah semacam tempat untuk melatih para astronot untuk
membantu mereka beradaptasi dengan lingkungan yang baru di luar angkasa dan terdapat misi menemukan tanda - randa kehidupan di tempat yang baru. Saat
manusia terakhir pulang dari Bulan dengan baju dan sepatu khusus, mereka membawa serta sampel bebatuan dari
sana. Meski menarik secara geologis. Tetapi sampel ini tak dapat membuktikan
bagaimana awal mula kehidupan di Bumi, atau apakah ada tempat yang mirip dalam
sistem tata surya yang membantu kehidupan.
Pada waktu itu, sepertinya tak ada yang dapat hidup di luar sana, tetapi saat kita mendatangi planet paling dekat dengan bumi setelah itu, mencari bukti kehidupan menjadi prioritas penting. Jika manusia akan menjejakkan kaki di planet lain di sistem tata surya kita dan menjadi mencari gejala kehidupan, mereka akan melakukannya setelah berlatih di suatau tempat ataupun lingkungan yang paling ekstrim di Bumi, dan sebuah Goa adalah tempat untuk melakukan latihan persiapan paling baik bagi para penjelajah luar angkasa
Pada waktu itu, sepertinya tak ada yang dapat hidup di luar sana, tetapi saat kita mendatangi planet paling dekat dengan bumi setelah itu, mencari bukti kehidupan menjadi prioritas penting. Jika manusia akan menjejakkan kaki di planet lain di sistem tata surya kita dan menjadi mencari gejala kehidupan, mereka akan melakukannya setelah berlatih di suatau tempat ataupun lingkungan yang paling ekstrim di Bumi, dan sebuah Goa adalah tempat untuk melakukan latihan persiapan paling baik bagi para penjelajah luar angkasa
Itulah sebabnya ESA (Badan Luar Angkasa Eropa) telah
mengirimkan beberapa astronotnya untuk melakukan latihan dengan menjalani
ekspedisi selama dua minggu. Kegiatan latihan mereka didalam goa antara lain :
mencapai, memetakan dan hidup di dalam goa sejak tahun 2011 lalu.
Tempat latihan yang digunakan oleh ESA untuk latihan pada
musim panas ini adalah Goa Sardinia dan dinilai kondisinya serupa planet lain.
Enam astronot dari Cina, AS, Jepang, Rusia dan Spanyol menghabiskan enam hari
dalam kegelapan, turun 800 mtr. ke bawah tanah, menjelajah dan memetakan yang
tidak benar satu kawasan yang paling sedikit dijelajahi di Bumi.
Lokasi goa yang dipilih adalah goa Sa Grutta yang terbentuk
secara alami oleh air yang menjadi sumber kehidupan melewati beberapa saluran
di dalam tanah, dan melarutkan bebatuan. Goa dalam lokasi itu sangat beragam,
menjadi dari yang berlubang kecil dan cuma sanggup dimasuki bersama merayap
atau bersama ukuran area yang seperti katedral. Sebagian Goa kering, dan Goa
lainnya perlu baju selam untuk melaluinya.
Misi itu dinamai Caves ini adalah Petualangan Kooperatif untuk
Menilai dan Melatih prilaku manusia dan Kemampuan. Pelatihan untuk para
astronot dan calon astronot ini adalah sebuah inisiatif dari ESA sendiri untuk
mengajarkan kekuatan bekerja di area sempit dan tekanan tinggi pada tim multi –
kultural, sambil senantiasa lakukan penelitian ilmiah atau pemetaan wilayah. Bukan cuma sukar untuk bergerak lewat Goa – Goa ini, tanpa
cahaya matahari pasti sukar bagi para astronot memilih ritme mereka, persepsi
mereka akan pas berubah dan pola tidur mereka terganggu. Sama dengan seperti
yang akan terjadi di luar angkasa.
Prosedur bergerak lewat jaringan Goa, yang
cuma memanfaatkan tali keselamatan, menyebabkan keputusan perlu dan berkomunikasi
bersama jelas, benar-benar serupa bersama terjadi di luar angkasa. Baik
speleologis dan astronot memanfaatkan "buddy system" ( di mana dua
atau lebih dari satu orang bekerja serupa sebagai satu unit) pas terjadi di
luar angkasa atau pas menjelajah Goa, dan instruktur mengulang teknik
pembelajaran yang sama, bahwa 'lambat itu cepat' dan 'periksa alatmu dan
percayalah padanya'.
Penelitian ilmiah membentuk bagian inti dari rutinitas
keseharian astronot di Goa, serupa halnya seperti di Stasiun Luar Angkasa
Internasional. Mereka lakukan lima eksperimen dalam sehari, mengambil alih
sampel geologi dan mikrobiologi dari lingkungan berikut untuk menemukan bukti
kehidupan yang unik yang sudah beradaptasi bersama tantangan hidup tanpa cahaya
dan mineral yang membantu kehidupan.
Misi Caves juga melatih astronot di permukaan yang serupa
bersama permukaan planet lain. Lanzarote Geoparque adalah area yang pas untuk
melatih misi ke Mars, contohnya, karena permukaan yang berbatu-batu. Di sinilah
ahli geologi, penjelajah dan perancang kursus Caves ini adalah Francesco Sauro menawarkan
panduannya sebagai ahli untuk mengenali sampel bebatuan yang menarik secara
biologis di lingkungan yang serupa bersama luar angkasa. Fokus Sauro adalah
sistem sedimenter yang menandai terdapatnya air dan membedakan antara meteor
bersama bebatuan.
ESA dengan sengaja telah menciptakan kursus pelatihan
tersebut yang amat mungkin untuk para astronot pada misi masa depan ke planet –
planet lain untuk menemukan area paling baik yang sanggup dieksplorasi dan
bebatuan yang paling menarik secara ilmiah untuk sanggup disita sebagai sampel
dan dianalisis lebih lanjut oleh ilmuwan saat mereka ulang ke Bumi.
Sauro adalah orang yang pas untuk melatih tim astronot dalam
mencari gejala kehidupan di lingkungan paling menantang di Bumi. Dia tak cuma
pernah menemukan sinyal kehidupan di Goa, tetapi juga ahli dalam menemukan Goa
di tempat – tempat yang mulanya tak diduga. Prestasinya yang paling
membanggakan dunia adalah dengan menemukan Goa Imawari Yeuta di daerah Amerika
Selatan.
Jaringan Goa Imawari Yeuta yang juga disebut 'Rumah Para
Dewa' adalah Goa – Goa kuarsa di
pegunungan Tepui di Venezuela. Biasanya, kita tidak akan menemukan Goa –
Goa di pegunungan yang terbuat dari
kuarsa, karena benar-benar resisten pada air — maka jejaring Goa ini
benar-benar tidka biasa. Goa ini membuktikan bahwa pegunungan — dan lanskap di
sekitarnya — pasti benar – benar tua. Diperkirakan Goa-Goa ini adalah yang
tertua di dunia — lebih kurang 50 sampai 70 juta tahun
Sauro menjelajahi Imawari Yeuta bersama grup yang
diorganisir lewat La Venta — tim internasional speleologis. Saat komunitas
tradisi menyebutkan bahwa ada Goa yang tersembunyi di hutan hujan Venezuela,
tim eksplorasi dari La Venta menjadi mencarinya. Pencarian berikut menjadi ditunaikan
pada 1995, tetapi sampai 2003 masih belum ditemukan.
Gambar awal membuktikan lubang yang dalam dan pecahan di
bawah gunung, tetapi sebuah temuan tak sengaja dari sekelompok pendaki
mendorong mereka untuk mencari di ketinggian.
Dengan memanfaatkan citra satelit dan survey udara, tim
mengidentifikasi permukaan yang kolaps pada lanskap yang menandai terdapatnya
jaringan Goa di bawahnya. Eksplorasi lebih jauh membuktikan jaringan Goa yang
di awalnya tak pernah tercatat.
Kemungkinan kecil untuk menemukan Goa di bebatuan kuarsa dan
sulitnya menggapai puncak gunung di mana Imawari Yeuta terletak, semakin
menyebabkan Goa ini tersembunyi. Untuk menggapai mulut Goa, peneliti harus
terbang memanfaatkan helikopter — yang sanggup berbahaya — atau mendaki selama
berhari-hari lewat hutan hujan. Ketika grup Sauro menjadi mengeksplorasi
Imawari Yeuta, mereka tak mengetahui apa yang bisa saja mereka temukan. Tak
seperti sebuah eksplorasi pada jaringan Goa biasa, speleolog tak sanggup
memprediksi apa yang ada dalam sistem Goa seperti Imawari Yeuta, yang benar –
benar sangat tua dan masih sedikit informasi yang diketahui.
Hal paling mengagumkan adalah Goa – Goa ini memang benar –
benar sangat tua yang mungkin telah berumur jutaan tahun yang lalu, mereka
adalah saksi masa lalu. Dan masuk pada sebuah lingkungan yang belum sekalipun
tersentuh selama jutaan tahun, dan informasi yang tertangkap oleh Goa – Goa ini
masih berada di sana, hal ini menyerupai sebuah perpustakaan raksasa arkeologi
untuk menemukan berbagai informasi mengenai nenek moyang dan juga berbagai
kehidupan di masa lalu
Dengan mempelajari dunia kuno ini, Sauro meminta untuk
sanggup mengetahui lebih baik akan kehidupan mikroba awal yang terawetkan
karena terisolasi. Apa yang sanggup dipelajari dari mikroba ini sanggup menjadi
perlu dalam mengetahui bagaimana kehidupan sanggup muncul dalam planet lain
pada tata surya kita
Apakah mereka hidup di lingkungan yang serupa, dingin,
gelap, dan basah, seperti yang ditemukan Sauro di Imawari atau apakah mereka
menemukan langkah hidup yang lain dalam beradaptasi bersama isolasi lingkungan dan kehidupan yang
ekstrem seperti apapun bisa juga miliki kesamaan bersama kehidupan mikroba
primitif di Bumi.
Sauro menyebutkan bagaimana dia menemukan mineral baru di
Goa yang besar ini (rossiantonite) dan misal kehidupan yang bisa saja sudah
berevolusi selana jutaan tahun di bawah tanah, terpisah dari dunia luar. Goa adalah
saksi histori geografis, Goa juga mengawetkan jauh lebih banyak daripada
permukaan. Mereka adalah arsip waktu, evolusi lanskap dan kehidupan
Dengan pelajaran dari Sauro dan pelatihan Caves dari ESA,
astronot generasi ke depan miliki persiapan lebih baik. Pertanyaannya kini adalah
kapan manusia akan melangkah ke planet lain masih tak terjawab, tetapi bersama penelitian
dari speleolog seperti Sauro, kita akan lebih sanggup mengetahui kehidupan yang
bisa saja muncul dari 'rumah' yang serupa seperti yang ada di Goa – Goa itu. Jadi
dapat disimpulkan tempat melatih astronot sekarang yang paling baik untuk mulai
mencari tanda – tanda kehidupan ditempat yang baru adalah sebuah Goa
0 Response to "Ternyata! Goa Adalah Tempat Melatih Astronot Paling Baik"
Posting Komentar